Bantul (MAN 3 Bantul) – Madrasah Aliyah Negeri 3 Bantul merupakan madrasah yang ditunjuk untuk melaksanakan penerapan Kurikulum Merdeka. Tahun 2023 MAN 3 Bantul memasuki tahun kedua penerapan kurikulum Merdeka Salah satu penerapan Kurikulum Merdeka, MAN 3 Bantul melaksanakan pembelajaran dengan sistem projek yang dikenal dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila & Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin (P5-PPRA).
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Adapun Profil Pelajar Rahmatanlil’alamin berfokus pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat.
Pembiasaan ini dibentuk dengan membuat suasana pembelajaran yang menitikberatkan pada proses penyucian jiwa (tazkiyatun nufus), dengan proses bersungguh-sungguh dalam memerangi hawa nafsu (mujahadah) dan mendekatkan diri kepada Allah swt, serta melatih jiwa untuk meninggalkan hal buruk yang buruk (riyadlah).
Dalam P5-PPRA untuk kelas X, MAN 3 Bantul mengangkat tiga tema, salah satunya kewirausahaan. Melalui projek bertema kewitausahaan siswa tergali untuk kreatif dalam menciptakan gagasan, karya, dan produk yang kreatif. Pelaksanaan projek di MAN 3 Bantul masuk dalam intrakurikuler dan sistem blok. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertema kewirausahaan ini dilaksanakan selama tiga bulan. Para siswa kelas sepuluh setiap kelas dibagi menjadi 6 kelompok dibimbing guru untuk menciptakan produk inovatif dalam bentuk makanan. Produk-produk siswa dipamerkan dalam kegiatan Panen Karya P5-PPRA yang digelar Selasa (7/11/23) bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda & Bulan Bahasa 2023.
Siswa-siswi kelas X sangat antusias dalam menyiapkan produk yang dijual. Beberapa kelompok telah menyiapkan produk dari rumah sehingga siap jual di marasah. Adapula kelompok yang memasak langsung produknya di madrasah. Kegiatan ini merupakan puncak tahap aksi P5-PPRA. Sebelumnya, siswa telah lima hari memproduksi dan menjual makanan. Dalam puncak dalam acara ini siswa memamerkan produk dan melaporkan melalui poster. Produk-produk P5-PPRA kelas X ini juga diperlombakan selain dinilai sebagai capaian P5-PPRA.
Wakil kepala madrasah bidang kurikulum Sumarna M,Pd. menjelaskan projek bertema kewirausahaan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan wawasan dalam berwirausaha kepada siswa dan sebagai bekal hidup masa depan.
“Dengan kegiatan Market Day diharapkan siswa berperan aktif sehingga tujuan pelaksanaan kegiatan akan tercapai. Setiap kelas X membuka lapak dengan menjual produk yang dihasilkan siswa dalam bentuk olahan makanan yang kreatif dan mengangkat kearifan lokal,” jelas Sumarna.
Kepala madrasah, Drs. Syamsul Huda, M.Pd. turut memantau pelaksanaan kegiatan memberikan apresiasi dan mendukung program tersebut.
“Kesuksesan hidup tidak semata ditentukan oleh penguasaan bidang akademik, namun juga perlu keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman,“ tandas kamad saat mengunjungi beberapa lapak.
Suasana transaksi jual beli di area Panen Karya semakin ramai dengan hadirnya guru pegawai yang turut mendukung dengan membeli berbagai produk yang ditawarkan.
Para siswa bersemangat dalam Panen Karya hingga produk-produk yang dijual tidak sampai siang hari sudah habis. Salah satu kelompok mengungkapkan kebahagiaan dan harapannya usai Panen Karya.
“Alhamdulillah produk kami laris terjual. Setelah berjualan rasanya senang sekali, meskipun capek, capeknya tergantikan dengan hasil yang kami dapatkan. Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan wirausaha,” ungkap Aditya Firmansyah (X-F). (sal)